Kamis, 12 Juni 2025

Bertahan

Dia tak pernah tahu bagaimana ia mampu melangkah 
Ketika jalannya tengah dipenuhi duri dari berbagai arah 
Dia tak pernah sadar bagaimana ia bernapas 
Ketika tak ada jalan masuk bagi udara bebas

Langkahnya hening,
Dunianya sepi di antara tawa gemerincing
Benaknya sibuk bersahutan
Sedang bibirnya terkunci dalam diam

Entah apa yang menunggu di depan
Ia enggan memikirkan
Hei, bukankah hidup itu memang tanpa kepastian?
Entahlah,
Biar saja Tuhan yang menentukan
Karena ia terlalu sibuk menjaga agar nyawa tetap bersatu dengan badan
Share: