Sabtu, 17 Oktober 2015

Jangan langkahmu surut

Untuk kamu,

Apapun itu,
Biar saja,

Bagaimanapun nanti,
Jalani saja,

Jangan lagi bersandiwara,
Berakting sukacita di tengah lara,

Jangan lagi bohongi diri,
Jika memang terluka, tunjukkan saja

Tunjukkan saja semua resahmu, takutmu,
Jangan lagi mengiris nyawamu sendiri,

Menangislah hingga kau puas,
Ayo, pergilah, keluarkan saja

Setelahnya, dengarkan aku,

Hei,
Kedua kaki yang kau kira rapuh itu mampu membawamu melangkah sejauh ini,
Itu artinya kau kuat!

Tengoklah sejenak ke belakang,
Putar semua memori yang kau rekam,
 
Tak peduli betapa kuat angin menerjang
Hingga tubuh kecilmu terbang,
Kedua kakimu mampu kembali berdiri dan melangkah

Lalu, apa ini saatnya menyerah?

Hei, 
Tubuh ringkihmu jauh, jauh lebih hebat dari yang kau duga
Hatimu lebih luas dari dunia,
Pikiranmu saja yang terkotak takut

Hei, 
Jika semangatmu mundur,
Akan selalu ada tepukan di punggung sebagai penenang,
Akan selalu ada senyum terkembang sebagai penyejuk,
Akan selalu ada belaian Tuhan di setiap sujud

Silakan merasa takut,
Namun jangan langkahmu surut
:)

Dalam waktu yang abu-abu

Jika tangan ini mampu memperlambat waktu,
Akankah semua kan baik-baik saja?
Akankah sesak ini kan berkurang?

Jika malam lebih panjang,
Akankah lelah lenyap kala fajar menjelang?

Waktu,
Waktu,
Aku kehabisan waktu,

Tercekik di setiap detik yang berlalu,

Sedang jalan yang kakiku tuju, masih abu-abu...