"... in case I break my promise"
Aku terpaku. Membeku. Mulutku kelu, "You... will break your promise?"
"Kamu tahu kan, Sayang, aku tidak pernah ingin ingkar janji, terpikir pun tidak. Tapi, jika jawaban Tuhan adalah tidak untuk doa kita, kita bisa apa? Aku bisa apa?"
Bodohnya aku. Aku lupa. Aku lupa bahwa Tuhan yang berkuasa. Tak lagi terpikir olehku bahwa akan selalu ada kemungkinan itu, tak peduli sekuat apapun kita berusaha, tak peduli berapa lama bermunajat pada-Nya. Kata 'pisah' tak lagi ada dalam kamus ku ketika kita saling menemukan.
Karena,
kamulah yang menggenapiku.
Karena,
untuk pertama kalinya, aku merasa utuh
0 comments:
Posting Komentar