Dua senja lalu,
Di antara riuh pengunjung yang sibuk selfie di cafe yang tergolong hits di kota kecil ini,
Ada satu meja yang tak ikut mengeluarkan ponsel kemudian bergaya. Di meja yang penuh dengan segelas peppermint tea, vanilla latte dan secangkir espresso serta beberapa piring cemilan, yang terdengar hanya tiga suara bergantian bersahutan.
kala itu rinai, namun di meja itu suasananya cerah. Tawa...
Popular Posts
-
Beberapa hari sebelum Agustus 2017 berakhir, pagi itu, sarapan beberapa keping biskuit sebelum pergi olahraga pagi dengan seorang teman bai...
-
Sabtu, 9 Oktober 2021 Akhirnya wisuda... Alhamdulillah... Lega? Tentu, tak perlu ditanya. Legaaaa. Akhirnya selesai juga perkuliahan untuk m...
-
Hari ini, tepat 2 minggu saya menikmati waktu istirahat yang diberikan Tuhan. Iya, 2 minggu lalu saya sempat terdampar selama 2 jam di inst...
-
Dulu, duluuuuu sekali, sekitar 10 tahun lalu, ketika saya baru duduk di bangku kuliah, saya pernah menulis di secarik kertas yang sayangnya...
-
Dua puluh enam, adalah tentang kembali berdiri dan melangkah setelah dihempas angin, Dua puluh enam, adalah tentang berperang melawan hi...
-
Beliau pria pertama yang ku kenal. Pria paling tampan yang pernah ku temui. Pria tegas namun lembut pun mengayomi. Sosok pekerja keras yan...
-
Hai, Selamat Idul Fitri, Teman-teman! Mohon maaf lahir dan batin.. :) Sedikit terlambat, namun tak apa kan? hehehe Ngomong-ngomong, in...
-
Sekitar enam tahun yang lalu, kecelakaan lalu lintas membuat saya mengalami dua dislokasi sendi pada kaki kanan, memaksa saya harus dud...
-
Three things in human life are important. The first is to be kind, the second is to be kind, and the third is to be kind. - Henry James ...
-
"Aku hanya ingin kau jawab satu, hanya satu pertanyaan terakhirku, mengapa?" Hening. Lagi-lagi tiada jawaban. Kau selalu diam. ...