27 Agustus 2013
Me : (Mengetuk pintu kamar Ghea) "Ghe, mau keluar ya? Bisa anterin kakak beli oleh-oleh buat kawan-kawan di Jambi?"
Galih : "Kakak mau keluar? Jangan dulu lah. Kakak masih pusing, nanti jatuh lagi. Sudah, di rumah aja!"
Singkat. Namun maknanya tak sesingkat kalimat tak terduga itu.
Siapa sangka ia yang lebih muda 11 tahun bisa berkata begitu?
Mama pernah mengatakan bahwa...
Popular Posts
-
Beberapa hari sebelum Agustus 2017 berakhir, pagi itu, sarapan beberapa keping biskuit sebelum pergi olahraga pagi dengan seorang teman bai...
-
Hari ini, tepat 2 minggu saya menikmati waktu istirahat yang diberikan Tuhan. Iya, 2 minggu lalu saya sempat terdampar selama 2 jam di inst...
-
Dua puluh enam, adalah tentang kembali berdiri dan melangkah setelah dihempas angin, Dua puluh enam, adalah tentang berperang melawan hi...
-
Dulu, duluuuuu sekali, sekitar 10 tahun lalu, ketika saya baru duduk di bangku kuliah, saya pernah menulis di secarik kertas yang sayangnya...
-
Sabtu, 9 Oktober 2021 Akhirnya wisuda... Alhamdulillah... Lega? Tentu, tak perlu ditanya. Legaaaa. Akhirnya selesai juga perkuliahan untuk m...
-
Beliau pria pertama yang ku kenal. Pria paling tampan yang pernah ku temui. Pria tegas namun lembut pun mengayomi. Sosok pekerja keras yan...
-
Hai, Selamat Idul Fitri, Teman-teman! Mohon maaf lahir dan batin.. :) Sedikit terlambat, namun tak apa kan? hehehe Ngomong-ngomong, in...
-
Sekitar enam tahun yang lalu, kecelakaan lalu lintas membuat saya mengalami dua dislokasi sendi pada kaki kanan, memaksa saya harus dud...
-
3 Maret 2014, kejadian itu takkan lekang di dalam benak. Sebuah pelajaran dari Tuhan untuk membuat hamba-Nya lebih berhati-hati... Tapi, ...
-
"Kamu tuh ya, dibilang juga apa. Makanya blablablablabla" "Iya." "Ya seharusnya kan asdfghjkl" "...